Dari penanggalan yang dilakukan peneliti, usia jamban itu diduga sekitar 240 juta tahun. Usia itu memecahkan rekor jamban kuno sebelumnya, yang lebih muda 20 juta tahun. Jamban itu bahkan lebih tua dari jamban mamalia.
Dilansir ABC.net.au, peneliti National Council of Scientific and Technical Investigation Argentina, Lucas Fiorelli, melaporkan jamban kuno ditemukan di barat laut Argentina.
Pada situs itu, peneliti menemukan 30.000 kotoran prasejarah, yang panjangnya beragam dari 0,5 hingga 35 cm. Pada beberapa titik, kotoran kuno itu bahkan menumpuk hingga 100 meter persegi.
Dalam pengujian lebih rinci, kotoran itu merupakan sisa dari keluarga Dicynodontes, reptil raksasa pemakan tumbuhan yang hidup dekat dengan masa dinosaurus awal.
"Ini merupakan bukti pertama jamban komunal mega herbivora pada binatang bertulang belakang non-mamalia. Ini mengindikasikan perilaku ini telah ada dalam kerabat jauh mamalia," tulis laporan penelitian itu.
Peneliti menduga kotoran itu memiliki beberapa fungsi penting. Di antaranya, fungsi kebersihan. Pembuangan kotoran dalam satu titik, kata peneliti bisa mencegah munculnya parasit baru. Selain itu jamban itu juga menjalankan fungsi keamanan, membatasi predator yang berliaran.
Sumber :
viva
Subscribe via Email
0 Response to "Peneliti Temukan Jamban Raksasa Berusia 240 Juta Tahun"
Post a Comment