Dewasa ini osteoporosis bisa mengancam berbagai usia, apalagi bagi yang jarang mengonsumsi kalsium. Kita tahu susu merupakan sumber kalsium paling populer. Tapi bagaimana dengan mereka yang alergi minum susu? Tentu harus mencari penganan alternatif yang mengandung kalsium. Beruntunglah, sebagai negara maritim kita punya sumber kalsium melimpah, yakni ikan teri.
Ikan teri mudah didapat hampir di seluruh perairan Indonesia. Oleh karena itu, ikan teri menjadi salah satu ikan yang cukup banyak dikonsumsi sebagai lauk pauk. Sebetulnya ikan teri banyak jenisnya, namun yang cukup populer di kalangan ibu-ibu adalah ikan teri nasi atau teri medan dan ikan teri jengki (Stolephorus insularis; latin).
Ikan teri mudah didapat hampir di seluruh perairan Indonesia. Oleh karena itu, ikan teri menjadi salah satu ikan yang cukup banyak dikonsumsi sebagai lauk pauk. Sebetulnya ikan teri banyak jenisnya, namun yang cukup populer di kalangan ibu-ibu adalah ikan teri nasi atau teri medan dan ikan teri jengki (Stolephorus insularis; latin).
Berdasarkan penelitian Harun A. Gunawan (2006), ikan teri jengki mengandung kalsium dan fluor dalam bentuk senyawa CaF2 dengan konsentrasi yang cukup besar.
Ikan teri jengki yang dijual kebanyakan telah diawetkan, misalnya dengan teknik pengasinan. Walau demikian, proses pengawetan ini tidak mempengaruhi CaF2 yang dikandungnya. Ikan teri merupakan sumber kalsium yang tahan dan tidak mudah larut dalam air, sehingga sangat bagus sebagai pencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis.
Penelitian Harun senada dengan pendapat dokter spesialis gizi klinik dari FKUI, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK. Kita lebih banyak mendapat manfaat dari ikan teri karena dikonsumsi beserta dengan duri-durinya.
"Duri ikan teri itu sama dengan tulang yang banyak mengandung kalsium tinggi, meskipun kadar kalsiumnya tidak sebanyak susu biasa," ujar Fiastuti.
Namun jangan salah, selain kalsium ikan teri juga mengandung fluor yang sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi. Fluor adalah elemen penting dalam mencegah karies atau lubang gigi. Fluor akan bereaksi dengan hidroksi apatit yang terdapat pada email gigi menjadi senyawa fluor apatit yang lebih tahan terhadap asam. Dengan demikian mineral gigi menjadi tidak mudah larut dan karies lebih sulit terjadi.
Ikan teri jengki yang dijual kebanyakan telah diawetkan, misalnya dengan teknik pengasinan. Walau demikian, proses pengawetan ini tidak mempengaruhi CaF2 yang dikandungnya. Ikan teri merupakan sumber kalsium yang tahan dan tidak mudah larut dalam air, sehingga sangat bagus sebagai pencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis.
Penelitian Harun senada dengan pendapat dokter spesialis gizi klinik dari FKUI, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK. Kita lebih banyak mendapat manfaat dari ikan teri karena dikonsumsi beserta dengan duri-durinya.
"Duri ikan teri itu sama dengan tulang yang banyak mengandung kalsium tinggi, meskipun kadar kalsiumnya tidak sebanyak susu biasa," ujar Fiastuti.
Namun jangan salah, selain kalsium ikan teri juga mengandung fluor yang sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi. Fluor adalah elemen penting dalam mencegah karies atau lubang gigi. Fluor akan bereaksi dengan hidroksi apatit yang terdapat pada email gigi menjadi senyawa fluor apatit yang lebih tahan terhadap asam. Dengan demikian mineral gigi menjadi tidak mudah larut dan karies lebih sulit terjadi.
Subscribe via Email
0 Response to "Ingin Terhindar dari Osteoporosis? Makan Jengki, dong"
Post a Comment