Kenali 7 Perubahan Aturan Kesehatan - Dulu dan Sekarang

Tahukah Anda, saran dokter dua puluh tahun lalu bisa jadi sudah kuno dan sekarang berubah?
Selama berabad-abad, dunia medis terus mengalami perkembangan cara menjaga kesehatan masyarakat. Perubahan itu semakin cepat beberapa tahun terakhir berkat penemuan-penemuan baru.

Terkadang, dokter tak mendapat informasi kesehatan dengan segera bila mereka tak aktif mengikuti perkembangan jaman. Akibatnya, beberapa rekomendasi kesehatan kini jadi kuno seperti 7 hal di bawah ini.


howtoways.com

1. Selesai makan langsung sikat gigi
Dulu kita disarankan segera sikat gigi setelah makan untuk menyingkirkan penyebab plak. Nah, sekarang ada perubahan aturan yakni: berkumur setelah makan, lalu tunggu setidaknya 30 menit bila ingin menggosok gigi.

Langsung menyikag gigi setelah makan dapat membahayakan gigi karena ada kandungan asam dari makanan dan minuman. Tindakan itu bisa menggerus lapisan enamel dan dentin gigi.

"Seperti menggosok panci dengan deterjen, menyikat gigi langsung setelah makan bisa membawa kandungan asam yang menyebabkan kerusakan," ujar Steven Ghareeb, DDS, juru bicara Academy of General Dentistry.



2. Ingus hijau berarti bakteri
Sebelumnya ingus berwarna hijau dipercaya karena infeksi bakteri, sehingga pasien harus segera diberi antibiotik. Namun, sains telah menunjukkan hal itu tidakselalu benar. Lendir berwarna adalah normal sebagai proses penyembuhan.

Untuk melawan infeksi, sel darah putih melepaskan enzim yang membunuh penyakit. Beberapa enzim memiliki warna kehijauan. Jadi tidak semua ingus hijau otomatis karena bakteri. Pemberian antibiotik mungkin perlu diperhatikan. Terlalu sering menggunakan antibiotik untuk influenza malah bisa menyebabkan resistensi.



3. Hidrogen Peroksida dan Alkohol mensterilkan luka
Hidrogen Peroksida (H2O2) dan Alkohol memang penghancur bakteri, sayang tak bisa membedakan bakteri baik dan jahat. Penggunaan yang berlebihan justru memperlambat proses penyembuhan luka.

docakilah.wordpress.com

Dunia medis kini lebih menganjurkan untuk mencuci luka dengan sabun lembut dan selama 3 - 5 menit, kemudian oles salep antibiotik tipis-tipis untuk mencegah infeksi. Dalam Journal of Family Practice, pemakaian perban amat diperlukan agar luka tetap bersih dan lembab. Mencopot perban dan membiarkan luka terpapar udara bisa menimulkan koreng dan bekas luka yang susah sembuh.



4. Demam langsung minum obat
Lazimnya dokter menganjurkan agar segera minum obat penurun panas bila demam terjadi. Apalagi pada anak kecil yang rentan oleh kejang-kejang.

Dunia medis modern menganjurkan untuk minum obat hanya saat demam sangat tinggi. Bila hanya demam ringan, biarkan tubuh yang berperang sehingga lebih kuat dan cepat sembuh. Secara umum, kalau demam belum di atas 38 C masih kategori demam ringan.



5. Batasi asupan telur untuk melindungi jantung
Sejak 1970-an, ahli jantung memperingatkan masyarakat bahwa kuning telur mengandung kolesterol tinggi yang dapat menyumbat arteri dan memicu penyakit jantung.

Dunia medis modern berkata lain. Menurut American Journal of Clinical Nutrition, konsumsi kuning telur pada orang sehat tidak meningkatkan resiko penyakit jantung. Penelitian lain juga menunjukkan, bahkan orang dengan kolesterol tinggi tetap aman makan sebutir telur sehari.

Kolesterol di dalam telur berefek sangat kecil dalam aliran darah. Dengan kandungan kolesterol 164 miligram, telur masih jauh di bawah batas yang ditentukan American Heart Association - dianjurkan tak lebih dari 300mg kolesterol sehari (200mg bagi penderita penyakit jantung). Kuning telur sarat dengan nutrisi penting, termasuk kolin pelindung otak hingga antioksidan yang meningkatkan kesehatan mata.



6. Makan porsi kecil untuk diet
Sebelumnya, orang yang berdiet dianjurkan makan dalam porsi kecil dan lebih sering lima sampai enam kali sehari. Kini, para ilmuwan dari Universitas Purdue melakukan pengujian. Ternyata, mereka yang diberi porsi makanan lebih sedikit walau enam kali sehari merasa lebih cepat lapar, berbanding dengan yang diberi porsi banyak dan makan tiga kali sehari.

 

fitsugar.com

"Porsi kecil tidak memberi rasa kenyang," papar Heather Leidy, PhD, asisten profesor nutrisi dan fisiologi olahraga di University of Missouri, yang terlibat dalam penelitian di atas.



7. Duduk harus tegak
Sampai saat ini kita masih dianjurkan untuk duduk tegak agar mencegah berbagai masalah penyakit punggung.

Nyatanya, pose tubuh yang lebih santai merupakan strategi terbaik. Hal ini berdasar pada hasil pemindaian MRI oleh para peneliti Kanada di University of Alberta, bahwa orang yang duduk berbaring nyaris 135 derajat justru membebaskan tulang dari tekanan.

"Seiring waktu, tekanan berlebih dapat menyebabkan cakram tulang belakang Anda membengkak dan menyebabkan cedera, seperti yang dikenal dengan herniated disk," kata Evan Johnson, DPT, direktur terapi fisik di Pusat Spine di New York.

Jadi dianjurkan saat Anda duduk, posisikan kepala sejajar dengan bahu dan pinggul agar tubuh bisa sedikit membentuk kurva ke arah depan, dan silahkan bersandar ke belakang. Sesuaikan kursi agar dapat menyokong punggung dengan sempurna.

Sumber: Reader Digest

0 Response to "Kenali 7 Perubahan Aturan Kesehatan - Dulu dan Sekarang"

Post a Comment