"TEEETTT" bel istirahat telah berbunyi. Para siswa keluar menuju kantin, tapi ada seorang pelajar yang tetap diam di bangku tidak keluar untuk istirahat. "Kamu tidak istirahat bersama teman-teman kamu, Alif?" tanya Bu Rina kepada pelajar itu. "Tidak Bu Guru." jawab Alif singkat.
Bu Rina kemudian menanyakan alasan mengapa dia tidak ikut istirahat bersama teman-temannya. Alif menjawab, "Ibu saya memberi uang jajan Rp 500,- sehari Bu Guru. Dengan uang segitu Alif hanya mampu membeli sepotong roti. Malu la Bu Guru, teman-teman pada beli makanan dan minuman yang enak-enak tapi aku hanya beli sepotong roti saja. Jadi saya kumpulkan uang hari ini untuk makan hari esok. Jadi saya dapat makan roti dan minum es. Saya ke kantin hari selasa dan kamis saja Bu Guru." Alif tertunduk malu.
Perasaan Bu Rina mulai bercampur baur, sedih dan haru. Di zaman 2013 ini masih ada pelajar yang membawa uang Rp 500,- sebagai uang sakunya. Banyak diantara kita yang memandang Rp 500,- adalah jumlah yang kecil, namun bagi pelajar ini Rp 500,- sangatlah besar artinya.
"Kalau hari jum'at kamu tidak ke kantin juga ya?" tanya Bu Rina. Lalu Alif menjawab, "Owh, hari jum'at uang Rp 500,- ini saya masukkan kotak amal di masjid Bu Guru. Ibu saya bilang, kalau kita sedekah rizki kita akan bertambah."
Mata Bu Rina berkaca-kaca. Ia terkejut dan kagum, sudah diberi uang jajan sehari Rp 500,- masih bisa bersedekah pula. "Ya Allah, limpahkanlah rizki untuk keluarga muridku ini. Luaskanlah rizki mereka. Semoga mereka tidak lagi berada dalam kemiskinan."
Rasanya terenyuh hati Bu Rina, bayangkan saja sahabat, uang Rp 500,- yang diberi untuk makan di sekolah, dia masih infakkan Rp 500,- sebagai tabungan amalnya. Subhanallah..
Dilansir dari laman Kumpulan Cerita Sedih dan Ketawa, mungkin kisah ini terlihat sangat sederhana, tapi bagi kita, ia memberi beribu pelajaran. Mungkin Allah akan mempertemukan kita dengan orang-orang seperti Alif, agar kita mau lebih giat untuk bersedekah dan berinfak.
Perasaan Bu Rina mulai bercampur baur, sedih dan haru. Di zaman 2013 ini masih ada pelajar yang membawa uang Rp 500,- sebagai uang sakunya. Banyak diantara kita yang memandang Rp 500,- adalah jumlah yang kecil, namun bagi pelajar ini Rp 500,- sangatlah besar artinya.
"Kalau hari jum'at kamu tidak ke kantin juga ya?" tanya Bu Rina. Lalu Alif menjawab, "Owh, hari jum'at uang Rp 500,- ini saya masukkan kotak amal di masjid Bu Guru. Ibu saya bilang, kalau kita sedekah rizki kita akan bertambah."
Mata Bu Rina berkaca-kaca. Ia terkejut dan kagum, sudah diberi uang jajan sehari Rp 500,- masih bisa bersedekah pula. "Ya Allah, limpahkanlah rizki untuk keluarga muridku ini. Luaskanlah rizki mereka. Semoga mereka tidak lagi berada dalam kemiskinan."
Rasanya terenyuh hati Bu Rina, bayangkan saja sahabat, uang Rp 500,- yang diberi untuk makan di sekolah, dia masih infakkan Rp 500,- sebagai tabungan amalnya. Subhanallah..
Dilansir dari laman Kumpulan Cerita Sedih dan Ketawa, mungkin kisah ini terlihat sangat sederhana, tapi bagi kita, ia memberi beribu pelajaran. Mungkin Allah akan mempertemukan kita dengan orang-orang seperti Alif, agar kita mau lebih giat untuk bersedekah dan berinfak.
Subscribe via Email
0 Response to "Arti Uang 500 Rupiah"
Post a Comment