Jakarta, Saat berjalan kedua tangan pasti bergerak berlawanan arah atau Anda bisa melakukan dua pekerjaan sekaligus dalam satu waktu dengan menggunakan keduanya. Namun kondisi bocah berusia 4 tahun asal Inggris ini sangatlah berbeda.
Ethan Burn mengidap gangguan langka yang menyebabkan gerakan kedua tangannya bisa meniru satu sama lain dan bergerak secara bersamaan. Ketika satu tangan mengambil sebuah barang maka tangan lainnya akan melakukan gerakan yang sama. Bahkan Ethan bisa menulis secara bersamaan dengan kedua tangannya masing-masing memegang pena.
Gangguan langka ini pertama kali ditemukan oleh sang ibu, Orme saat Ethan masih berusia 4 bulan, tapi kondisi ini tak pernah didiagnosis hingga Ethan mencapai usia 2 tahun.
Istri dari Robert (45), seorang manajer IT di Carshalton, Surrey, Inggris ini menimpali, "Saya baru sadar ketika saya menaruh bola di salah satu tangan Ethan, tangan yang saya beri bola itu terbuka. Tapi tak hanya itu, ternyata tangan satunya menirukan gerakan itu dan ikut terbuka juga."
"Saya semakin yakin ketika tangan satunya mulai memegang mainan itu, tangan lainnya pun melakukan hal yang sama. Lalu saya membawanya ke dokter tapi mereka mengaku tak ada yang salah dengan Ethan," kisahnya.
Menginjak usia setahun, Ethan mulai mencoba makan sendiri tapi ternyata ia kesulitan melakukannya. Ia tak bisa memegang mangkuk dengan satu tangan dan sendok di tangan lainnya.
"Ia memang bisa memegang mangkuk tapi ketika sendoknya diletakkan di tangan satunya dan ia berusaha memasukkan makanan ke mulutnya maka tangan lainnya akan terangkat juga. Alhasil isi mangkuknya pun tumpah," terang Orme seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (6/11/2012).
Ethan sendiri terlihat sangat frustasi karenanya. Sering sekali yoghurt dan makanan Ethan menumpahi sekujur tubuhnya karena kedua tangannya tak dapat bergerak sendiri-sendiri.
Ketika usia Ethan berusia dua tahun, Orme membawanya menemui dokter baru yang akhirnya mengatakan ada yang salah dengan kondisi Ethan.
"Lega rasanya ketika mengetahui ada seseorang yang menganggap serius masalah ini. Bahkan sang dokter merujuknya ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," tuturnya.
Kemudian Ethan dibawa ke seorang dokter spesialis anak di Epsom Hospital, Surrey dan seorang dokter ahli saraf. Hingga akhirnya Ethan diminta untuk menjalani scan pada bulan Desember 2010.
Setelah di-scan, hasilnya mengejutkan pasangan Robert dan Orme. Ternyata di balik mata kiri Ethan ditemukan sebuah bayangan dan dokter menduga itu adalah tumor kanker langka yang tumbuh di belakang matanya.
"Senang rasanya ketika menemukan jawaban atas kondisi tangan kembarnya tapi kami sangat terpukul saat diberitahu Ethan diduga mengidap kanker mata. Padahal tak ada gejala lain seperti mungkin matanya juling atau apa," ungkap Orme.
Dua minggu kemudian hasil tesnya memastikan bahwa Ethan mengidap retinoblastoma, sebuah kanker mata langka yang terjadi pada anak-anak berusia di bawah lima tahun. Sesegara mungkin Ethan pun memulai kemoterapinya untuk melawan penyakit tersebut.
Nahasnya, ketika pengobatan berjalan, tim dokter dari Royal London Hospital dan Great Ormond Street menemukan lebih banyak lagi 'bibit' tumor yang terus tumbuh. Jika ditotal, tim dokter mengaku telah menemukan ratusan tumor di belakang mata kiri Ethan.
"Ethan sudah berjuang keras saat menjalani kemoterapi. Belum lagi darahnya juga harus ditransfusi berkali-kali. Ia sendiri merasa kesakitan dan kehilangan rambutnya tapi ia tetap tegar. Kami sangat bangga padanya," kata Orme.
Kemoterapi Ethan telah rampung pada bulan April 2011, namun bocah ini masih menjalani terapi laser, cryotherapy untuk membekukan tumornya dan matanya harus dipasangi plakat radioaktif. Meski pengobatan itu menyebabkan penglihatan di mata kirinya hilang tapi Ethan masih bisa menaiki sepedanya serta bermain kriket dan tenis.
"Beruntung Ethan terlahir dengan kedua tangan yang bergerak bersamaan, jika tidak dokter takkan melakukan scan dan menemukan penyebabnya, lebih parah lagi tumornya mungkin takkan pernah ditemukan. Gerakan tangannya itulah yang menyelamatkan nyawanya. Mungkin kini ia kehilangan sebagian penglihatannya tapi nyatanya itu tak menghambatnya melakukan sesuatu. Kami pun hanya berharap takkan ada tumor lagi yang tumbuh," pungkas Orme.
Jika tim dokter menemukan lebih banyak tumor lagi, bisa jadi Ethan akan kehilangan seluruh penglihatannya.
Ethan Burn mengidap gangguan langka yang menyebabkan gerakan kedua tangannya bisa meniru satu sama lain dan bergerak secara bersamaan. Ketika satu tangan mengambil sebuah barang maka tangan lainnya akan melakukan gerakan yang sama. Bahkan Ethan bisa menulis secara bersamaan dengan kedua tangannya masing-masing memegang pena.
Gangguan langka ini pertama kali ditemukan oleh sang ibu, Orme saat Ethan masih berusia 4 bulan, tapi kondisi ini tak pernah didiagnosis hingga Ethan mencapai usia 2 tahun.
Istri dari Robert (45), seorang manajer IT di Carshalton, Surrey, Inggris ini menimpali, "Saya baru sadar ketika saya menaruh bola di salah satu tangan Ethan, tangan yang saya beri bola itu terbuka. Tapi tak hanya itu, ternyata tangan satunya menirukan gerakan itu dan ikut terbuka juga."
"Saya semakin yakin ketika tangan satunya mulai memegang mainan itu, tangan lainnya pun melakukan hal yang sama. Lalu saya membawanya ke dokter tapi mereka mengaku tak ada yang salah dengan Ethan," kisahnya.
Menginjak usia setahun, Ethan mulai mencoba makan sendiri tapi ternyata ia kesulitan melakukannya. Ia tak bisa memegang mangkuk dengan satu tangan dan sendok di tangan lainnya.
"Ia memang bisa memegang mangkuk tapi ketika sendoknya diletakkan di tangan satunya dan ia berusaha memasukkan makanan ke mulutnya maka tangan lainnya akan terangkat juga. Alhasil isi mangkuknya pun tumpah," terang Orme seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (6/11/2012).
Ethan sendiri terlihat sangat frustasi karenanya. Sering sekali yoghurt dan makanan Ethan menumpahi sekujur tubuhnya karena kedua tangannya tak dapat bergerak sendiri-sendiri.
Ketika usia Ethan berusia dua tahun, Orme membawanya menemui dokter baru yang akhirnya mengatakan ada yang salah dengan kondisi Ethan.
"Lega rasanya ketika mengetahui ada seseorang yang menganggap serius masalah ini. Bahkan sang dokter merujuknya ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," tuturnya.
Kemudian Ethan dibawa ke seorang dokter spesialis anak di Epsom Hospital, Surrey dan seorang dokter ahli saraf. Hingga akhirnya Ethan diminta untuk menjalani scan pada bulan Desember 2010.
Setelah di-scan, hasilnya mengejutkan pasangan Robert dan Orme. Ternyata di balik mata kiri Ethan ditemukan sebuah bayangan dan dokter menduga itu adalah tumor kanker langka yang tumbuh di belakang matanya.
"Senang rasanya ketika menemukan jawaban atas kondisi tangan kembarnya tapi kami sangat terpukul saat diberitahu Ethan diduga mengidap kanker mata. Padahal tak ada gejala lain seperti mungkin matanya juling atau apa," ungkap Orme.
Dua minggu kemudian hasil tesnya memastikan bahwa Ethan mengidap retinoblastoma, sebuah kanker mata langka yang terjadi pada anak-anak berusia di bawah lima tahun. Sesegara mungkin Ethan pun memulai kemoterapinya untuk melawan penyakit tersebut.
Nahasnya, ketika pengobatan berjalan, tim dokter dari Royal London Hospital dan Great Ormond Street menemukan lebih banyak lagi 'bibit' tumor yang terus tumbuh. Jika ditotal, tim dokter mengaku telah menemukan ratusan tumor di belakang mata kiri Ethan.
"Ethan sudah berjuang keras saat menjalani kemoterapi. Belum lagi darahnya juga harus ditransfusi berkali-kali. Ia sendiri merasa kesakitan dan kehilangan rambutnya tapi ia tetap tegar. Kami sangat bangga padanya," kata Orme.
Kemoterapi Ethan telah rampung pada bulan April 2011, namun bocah ini masih menjalani terapi laser, cryotherapy untuk membekukan tumornya dan matanya harus dipasangi plakat radioaktif. Meski pengobatan itu menyebabkan penglihatan di mata kirinya hilang tapi Ethan masih bisa menaiki sepedanya serta bermain kriket dan tenis.
"Beruntung Ethan terlahir dengan kedua tangan yang bergerak bersamaan, jika tidak dokter takkan melakukan scan dan menemukan penyebabnya, lebih parah lagi tumornya mungkin takkan pernah ditemukan. Gerakan tangannya itulah yang menyelamatkan nyawanya. Mungkin kini ia kehilangan sebagian penglihatannya tapi nyatanya itu tak menghambatnya melakukan sesuatu. Kami pun hanya berharap takkan ada tumor lagi yang tumbuh," pungkas Orme.
Jika tim dokter menemukan lebih banyak tumor lagi, bisa jadi Ethan akan kehilangan seluruh penglihatannya.
Sumber; Detik
Subscribe via Email
0 Response to "Kanker Mata Langka Bikin Kedua Tangan Bocah Ini Bergerak Bersamaan"
Post a Comment